31 Agustus 2016

Menebar Banyak Kemanfaatan




Menebar Banyak Kemanfaatan

Mister Budi Waluyo
Sumber: http://sdsafadg.com/


Namanya Budi Waluyo, salah satu sosok yang menurutku cocok disebut pahlawan masa kini. Dia guru kursus bahasa inggris online-ku. Programnya diberi nama “Sekolah TOEFL” dan “Sekolah Inggris”. Ceritanya dia ini penerima beasiswa S2 IFP di University of Manchester, UK dan penerima beasiswa S3 Fulbright di Lehigh University, USA yang tak mau sukses sendirian. Dia tahu bahwa jalan untuk kuliah atau mendapat beasiswa di luar negeri itu tidak mudah, juga tidak murah. Karena itu, dia bermaksud mengajarkan ilmunya sekaligus menularkan kiat-kiat suksesnya untuk membantu orang lain mewujudkan mimpi-mimpi mereka.

Menebar Banyak Kemanfaatan

Kesuksesan sejati adalah membantu orang lain sukses bersama kita
Sumber: FB Budi Waluyo


Sejauh menjadi murid mister Budi, aku jadi sedikit mengenalnya. Menurutku orang ini sangat keras terhadap diri sendiri, disiplin, pandai mengatur waktu, terencana, dan tidak pelit ilmu. Di sekolah yang dibuatnya itu dia tidak hanya mengajarkan tentang TOEFL dan bahasa inggris, tetapi juga memotivasi, mengajarkan cara memilih atau membuat keputusan, cara mendapat beasiswa, kehidupan di luar negeri, dan kehidupan secara umum.

Menebar Banyak Kemanfaatan
  Sekolah Inggris


Aku pernah ikut macam-macam kursus online tapi (dari yang sudah kuikuti) tak ada yang begitu disiplin dan terorganisir seperti sekolahnya mister Budi ini. Padahal kalau dilihat dari segi manapun kondisinya lebih berat. Gratis, materinya lebih banyak, materi di-update rutin, ada pemberian modul rutin, pembahasan soal-soal, kesibukan yang lebih banyak, komunitas yang jumlah anggotanya lebih besar, jumlah grup yang lebih banyak, medsos media kursus yang lebih banyak, dan lain-lain. Di luar kursus, dia bahkan masih sanggup untuk update status panjang-panjang di FB maupun update blog, menuliskan tentang hal-hal yang penting baginya. Mungkin karena terlalu keras juga pada diri sendiri sampai-sampai baru-baru ini mister Budi sakit dan menjalani operasi.
Kita patut untuk meniru cara mister Budi dalam menebar banyak kebaikan. Akan tetapi, jangan berlebihan juga ya! Jaga kesehatan!
Mari menebar banyak kebaikan bagi sesama! 

25 Agustus 2016

Seakan Musibah padahal Berkah


Ternyata Bukan Kesialan

Tadinya kupikir rugi 130 ribu, ternyata malah untung 223.300 plus uang 20 ribu dan diskon tiket nonton. Lho, kok bisa? Begini ceritanya.

Bulan Juli lalu aku berkali-kali beli pulsa tapi tak masuk, hanya saldo yang terpotong. Tanggal 2 Juli beli Axis 50 ribu dan 18 Juli beli Three 50 ribu. Keduanya via internet banking. Sedang 13 Juli, di suatu promo e-commerce, aku beli pulsa Three 50 ribu seharga 30 ribu.

Meski ragu uangnya bakal kembali, tetap kuhubungi CS masing-masing. Jujur, kehilangan uang berturut-turut cukup membuat shock. Sempat kutuliskan perasaan sial ini di FB tapi kemudian malu sendiri setelah mengetahui hikmahnya.

Malu setelah Tahu Hikmahnya

Agaknya, aku terlalu tergesa-gesa menyebutnya kesialan. Pasalnya uang Three internet banking kembali 20 Juli, kemudian Axis 1 Agustus; dan Three e-commerce 18 Juli. Itu sudah membuatku sangat bersyukur. Tapi kamu akan lebih terkejut kalau tahu keberuntunganku lainnya.

Agustus ini aku memenangkan lomba menulis berhadiah pulsa 100 ribu, kemudian dari lomba lain ternyata semua peserta mendapat pulsa 50 ribu. Sudah untung 150 ribu, bukan? Tapi itu belum selesai. Tanggal 16 Agustus ada promo pulsa sehingga aku beli pulsa 50 ribu harganya hanya 1700, dapat bonus 20 ribu dan voucher nonton pula. Kemudian, masih di Agustus, aku mendapat kabar kalau tulisanku di kuis OBH Combi menang sehingga mendapat hadiah pulsa 25 ribu. Wow banget, kan? Alhamdulillah.
Ternyata aku tidak kehilangan uang 130 ribu untuk pulsa tetapi malah mendapat 223.300 dari pulsa. Benar-benar rezeki tak terduga. Aku sungguh malu karena pernah merasa sial sebelumnya. Ini pelajaran berharga untuk tidak tergesa-gesa dalam menyikapi sesuatu dan tidak terlalu reaktif.

20 Agustus 2016

Kapan Saat yang Tepat untuk Memilih Penerbit Indie?



Di luar sana, banyak orang sibuk membandingkan lebih baik mana antara penerbit indie dan mayor. Apakah Anda termasuk yang penasaran? Sebelum saya bahas lebih jauh, sebaiknya kita ketahui dulu pengertian dari keduanya.

Menurut Wikipedia (https://id.wikipedia.org/wiki/Penerbit_independen), penerbit indie adalah sebuah alternatif untuk menerbitkan buku atau media yang lain yang dilakukan penulis naskah bukan dari penerbitnya. Jadi, indie publishing atau self publishing (penerbit indie) adalah salah satu bentuk penerbitan yang proses penerbitannya dilakukan sendiri oleh penulis atau pembuat karya. Sedangkan penerbit mayor biasanya sebutan untuk penerbit besar yang mengerjakan dan mendanai seluruh proses pembuatan buku, mulai dari editing, cover, layout, cetak, sampai ke pendistribusian.

Secara ringkas, perbedaan keduanya bisa dilihat pada tabel di bawah ini:


Mengapa Indie? Mengapa Penerbit Uwais?

Perbedaan penerbit indie dan mayor

Mungkin Anda termasuk orang yang berkali-kali mengirim naskah ke penerbit mayor dan tidak lolos, lalu berpikir bahwa naskah tersebut buruk atau Anda tidak bakat menulis, atau orang lain yang men-cap Anda begitu. Jika ini yang terjadi, jangan terburu berpikir demikian. Naskah ditolak penerbit mayor tidak selalu karena buruk. Setiap penerbit punya kebijakan sendiri. Mereka akan memilih naskah yang sesuai dengan visi misi/pemikirannya, sasaran pembacanya, naskah mana yang lebih menguntungkan, tren saat itu, dan berbagai pertimbangan lain. Pendeknya, mungkin hanya masalah tidak cocok. Dan tidak cocok itu tidak selalu berarti buruk.

Jika idealisme begitu penting bagi Anda maka penerbit indie mungkin jawabannya. Di sini, tulisan bisa lolos penuh walaupun tidak sesuai dengan pasar plus tidak ada penyuntingan yang bisa mengubah makna tulisan. Jadi, selain idealisme dan nilai-nilai bisa tetap terjaga, Anda pun bebas berekspresi.

Penerbit indie juga baik untuk dipilih saat Anda membutuhkan waktu terbit yang cepat dan jumlah cetak terbatas. Menerbitkan di penerbit mayor apalagi yang sangat besar prosesnya sangat lama, bisa sampai tahunan. Tidak cocok untuk kebutuhan yang demikian.

Begitupun jika Anda membutuhkan poin untuk karir atau jika Anda mempunyai massa yang besar, misalnya dosen; mengambil jalur penerbit indie juga bisa ditempuh. Dosen mempunyai massa berupa mahasiswanya, artis mempunyai massa berupa fans-nya, dan hal-hal semacam itu. Mempunyai massa sendiri membuat kendala dalam marketing/pemasaran menjadi berkurang/hilang. Dengan memasarkan sendiri Anda bisa memangkas biaya distribusi mengingat distributorlah yang biasanya mendapatkan persentase terbesar dari suatu penjualan buku. Ini artinya persentase keuntungan/royalti Anda bisa meningkat.

Sekarang masalahnya, penerbit indie mana yang baik dan tepat? Kalau mencari sendiri Anda akan bingung karena banyak sekali nama penerbit indie berseliweran di dunia maya. Hati-hati, salah-salah Anda jatuh ke tangan penipu, atau setidaknya penerbit indie yang kurang baik atau kurang profesional.
Ingat ya, siapapun bisa jadi penulis! Dan jika naskah Anda ditolak oleh penerbit mayor, itu tidak selalu berarti naskah Anda buruk, juga bukan berarti mimpi buruk. Coba terbitkan secara indie!
 
Setiap orang mempunyai waktu yang terbatas. Abadikan karya Anda sekarang juga dan biarkan karya itu memberi manfaat kepada sesama dan hidup selamanya!

Ayo, semangat berkarya!

05 Agustus 2016

Messenger Catfiz, Wadah Tepat untuk Pembelajaran Online

Messenger Catfiz, Wadah Tepat untuk Pembelajaran Online

Begitu kata-kata motivasi dari salah seorang guru saya. Guru yang lain pun tak mau kalah, memberikan kata-kata motivasi juga seperti ini:

Messenger Catfiz, Wadah Tepat untuk Pembelajaran Online

 Yah, begitulah. Perkembangan teknologi telah menghilangkan sebagian dari batasan-batasan dalam belajar. Kendala jarak, biaya, waktu, guru, bahan ajar, dan sebagainya telah bisa diatasi oleh kedua guru saya tadi. Apalagi dengan adanya ponsel pintar (smartphone), semakin mendukung pertumbuhan dan perkembangan (upgrade diri) seseorang, asalkan dimanfaatkan dengan baik.

Messenger Catfiz, Wadah Tepat untuk Pembelajaran Online

Logo Catfiz

 Saat ini sudah bertebaran berbagai grup/komunitas online di dunia maya. Saya pun demikian, menjadi anggota dari berbagai kursus online yang bisa diikuti gratis. Ternyata, masih ada beberapa orang di luar sana yang mau mengajar tanpa biaya dengan catatan muridnya harus komitmen belajar. Kesempatan emas, pikir saya. Selain dapat memangkas biaya kursus dan biaya transport menuju ke tempat kursus, saya juga tinggal menyiapkan biaya untuk akses internet (itupun kalau tidak memakai WIFI). 


  Messenger Catfiz, Wadah Tepat untuk Pembelajaran Online
  
Catfiz Messenger

Belajar secara online membuat saya bisa lebih fleksibel dalam beraktivitas. Sembari beraktivitas di dunia nyata saya bisa curi-curi waktu untuk mengikuti kursus. Misalkan jarak rumah dengan kursus offline bisa ditempuh dalam 1 jam perjalanan, maka dengan kursus online waktu satu jam tadi bisa langsung dibuat belajar, bukan masih dalam perjalanan. Hemat waktu dan biaya. 

Messenger Catfiz, Wadah Tepat untuk Pembelajaran Online


 Ada 3 opsi add friend, saat belum diterima pertemanannya akan tampak seperti ini 
(ini saya yang add)


Messenger Catfiz, Wadah Tepat untuk Pembelajaran Online

Contoh tampilan ketika ada teman grup yang menyarankan temannya 


  Pada kursus online yang saya ikuti rata-rata adminnya menggunakan FB (sementara abaikan, karena saya tidak menggunakan FB messenger), WA (Whatsapp), Line, atau Telegram (abaikan juga Telegram karena mereka hanya menggunakannya untuk kursus satu arah/bukan interaktif). Banyak di antara kursus-kursus online tersebut yang menggunakan lebih dari 1 aplikasi sehingga cukup memusingkan dan mengganggu. Saya harus bergantian melihat FB lalu melihat Line, kemudian beralih melihat WA, semacam itu. Atau membuka link ke luar dulu hanya untuk mendownload file atau menonton video melalui Youtube. Di WA misalnya, file audio yang diberikan oleh guru saya tidak bisa langsung didengar, tapi harus didownload dulu, juga file Youtube-nya. Jadi, untuk file video harus pilih di antara 2, mendownload dulu, atau menuju ke link Youtube-nya.

Kalau kita bandingkan secara ukuran, maka Line versi 6.51 berukuran paling besar (17,14 MB), disusul dengan Telegram versi 3.11.1 (13,49 MB), lalu WA versi 2.16.207 (8,27 MB). Di antara ketiganya Line dan WA adalah yang paling banyak digunakan dan bersifat interaktif (dalam kursus yang saya ikuti). Namun, keduanya mempunyai batas anggota grup yang tidak sampai ribuan.

Messenger Catfiz, Wadah Tepat untuk Pembelajaran Online

  Percobaan mengunggah video mp4 dengan Fizzlink


Memilih aplikasi tidak hanya tentang kelebihan ini dan itu dalam pandangan mereka/pengembangnya. Kelebihan itu bersifat relatif, kalau kita tidak butuh maka tidak menjadi kelebihan bagi kita (tidak berguna). Salah-salah malah sia-sia dan membebani memori gadget, contohnya Whatsapp. Aplikasi ini membutuhkan update secara rutin dan pengguna harus update, tidak bisa untuk tetap pakai versi yang lama. Padahal, tiap update itu membutuhkan memori yang besar. Gadget saya yang tanpa memori tambahan langsung tak bisa dipakai lagi WA-nya gara-gara tak muat untuk pembaruan tadi. Ini masalah buat saya. Saya baru bisa benar-benar kursus lagi setelah membeli gadget baru dengan memori yang lebih besar.


Messenger Catfiz, Wadah Tepat untuk Pembelajaran Online

  Berbagai jenis file dapat diunggah


Messenger Catfiz, Wadah Tepat untuk Pembelajaran Online

 Macam-macam file yang bisa dilampirkan

 Masalah semacam itu ternyata bisa diatasi oleh Catfiz Messenger, aplikasi yang baru-baru ini saya temukan. Catfiz adalah messenger yang ringan (5,34 MB) tapi hebat, diramu dengan unik berupa gabungan antara instant messaging, interaksi sosial media, streaming multimedia, dan layanan cold storage. Ketika saya pertama kali download versinya 2.1, kemudian setelah melakukan rating dan menyampaikan keluhan selama masa uji coba pengembang langsung menanggapi dan meng-update-nya menjadi versi 2.2. Untuk selanjutnya, Messenger Catfiz yang saya ceritakan ini adalah versi 2.2.

 Messenger Catfiz, Wadah Tepat untuk Pembelajaran Online


 Ada tampilan semacam timeline FB 

Setelah mencoba menjadi familiar dengan messenger yang satu ini, menurut saya Messenger Catfiz sangat cocok digunakan untuk pembelajaran online. Grupnya bisa beranggotakan hingga 2000 orang. Di samping itu, Catfiz memungkinkan untuk mengupload file hingga berukuran 500 MB. Berkas-berkas yang besarnya lebih dari 150 MB bisa diunggah dengan menggunakan Fizzlink (cloud service). Sebenarnya file jenis apapun bisa dikirim, tapi biasanya yang dibutuhkan dalam kursus online adalah file gambar, suara (audio), dan video. File-file ini bisa dibuka secara langsung, tanpa membutuhkan proses tambahan seperti cloud storage eksternal, dan tanpa perlu memecah atau memotong file besar tadi menjadi beberapa bagian seperti messenger lain atau email. Video/pesan multimedia pun bisa diputar secara streaming tanpa perlu download. File-file juga demikian, seluruh file yang beredar sudah siap untuk diteruskan tanpa perlu upload lagi. Ini membuat pesan bisa terkirim lebih cepat dan memakai lebih sedikit data. Bukan cuma itu, meski per grup bisa beranggotakan maksimal 2000 orang tapi kecepatannya tidak akan berkurang (lemot).
 
Messenger Catfiz, Wadah Tepat untuk Pembelajaran Online
  
Chat makin asyik dengan sticker Tirta Agni


Sebagai suatu messenger, tentu saja kegunaan dasarnya adalah chat. Sebagaimana messenger lain Chat Catfiz juga dilengkapi dengan emoticon, emoji, sticker, kutip/salin pesan, dan kemampuan untuk melampirkan file. Di versi 2.2 ini dilengkapi pula dengan sticker Tirta dan Agni edisi Back to School, membuat chit-chat yang kita lakukan akan semakin hidup.


Messenger Catfiz, Wadah Tepat untuk Pembelajaran Online

Streaming di mana saja  


Di antara yang saya suka dari Catfiz adalah tentang privasi. Beberapa kali saya dihubungi oleh pengguna Line atau WA yang tidak saya kehendaki, dimasukkan ke dalam kontak mereka, atau “diseret” ke grup secara sembarangan. Bahkan, ada juga yang sudah diblokir tapi tetap bisa muncul. Orang-orang tertentu yang sangat mengganggu menjadi sulit dikendalikan. Di Catfiz, privasi sangat terjaga. Sistem bekerja bukan dengan nomer telepon tetapi dengan semacam PIN BBM, namanya NIC. Jadi, nomer kita tetap aman. Hanya sesama member Catfiz dan kita kehendaki yang bisa menghubungi. Di luar itu, kita bisa memanfaatkan fasilitas “undang teman” atau “sarankan teman”. 

Cara mengetahui NIC Catfiz Messenger:

1. Cara 1:

Messenger Catfiz, Wadah Tepat untuk Pembelajaran Online

Messenger Catfiz, Wadah Tepat untuk Pembelajaran Online


Messenger Catfiz, Wadah Tepat untuk Pembelajaran Online


Messenger Catfiz, Wadah Tepat untuk Pembelajaran Online


2. Cara 2

Messenger Catfiz, Wadah Tepat untuk Pembelajaran Online



Messenger Catfiz, Wadah Tepat untuk Pembelajaran Online



Messenger Catfiz, Wadah Tepat untuk Pembelajaran Online



Selain masalah privasi, masalah kewajiban update sejauh ini juga tidak ada. Peralihan dari Catfiz versi 2.1 ke 2.2 saya lakukan secara manual, tidak seperti WA. Jadi, saya bisa menyesuaikan dengan kemampuan gadget dan tidak perlu beralih ke versi baru jika tak ingin, sedang versi lama bisa tetap digunakan dengan baik.


Hingga versi 2.2 Catfiz messenger tidak dilengkapi dengan fasilitas untuk telepon atau video call, tapi pada aplikasi-aplikasi messenger yang saya gunakan untuk kursus-kursus online dulu kenyataannya juga tidak menggunakannya. Jadi memang tidak terlalu diperlukan. 

Messenger Catfiz, Wadah Tepat untuk Pembelajaran Online

Grup besar

 Dengan berbagai kelebihan di atas Catfiz sebenarnya sangat cocok digunakan sebagai wadah untuk pembelajaran online. Hanya saja, mungkin masih kurang familiar/kurang disosialisasikan. Padahal, Catfiz dikembangkan sejak Maret 2011 dan mulai April 2012 sudah digunakan di berbagai negara seperti Arab Saudi, Mesir, Suriah, Tunisia, Kuwait, India, Amerika Serikat, dan Brasil. Mereka mengakui kalau Catfiz yang ukurannya kecil ini berdaya saing tinggi. Tapi jangan salah, aplikasi ini produksi orang Indonesia asli lho. Pengembangnya adalah empat alumni ITS yang bernama Mochamad Arfan, Aryo Nugroho, Jagad Hariseno, dan Mochamad Nur Al-Azam.


Bangga ya orang Indonesia bisa membuat messenger sekeren ini. Apalagi, messenger ini akan terus diperbaiki sehingga semakin unggul dan menarik dari hari ke hari.


Belum tahu tentang Catfiz Messenger? Belum pernah coba? Ayo buruan dicoba! Undang semua teman untuk “pindah rumah” ke sana, buat grup di sana, kursus online di sana, dan chit-chat di sana. 


Begini cara daftarnya:


1.  Isi form pendaftaran 


Messenger Catfiz, Wadah Tepat untuk Pembelajaran Online


2. Lakukan verifikasi email


Messenger Catfiz, Wadah Tepat untuk Pembelajaran Online

Sudah, hanya begitu. Mudah 'kan? Buruan daftar ya dan rasakan manfaatnya! :)