27 Oktober 2015

Menjadi yang Terindah Bagimu


Wanita itu indah dan menyukai keindahan. Dan di atas semua itu, dia akan mempersembahkan sisi-sisi indahnya kepada seseorang yang terindah di hati. Siapa lagi kalau bukan sang suami, kekasih halalnya.


Dialah suamiku, pria istimewa itu. Orang yang kelak mendapatkan kehormatan seperti demikian. 





Sebagaimana wanita yang lain aku pun ingin tampil cantik dan mempercantik diri. Akan tetapi, di dalam Islam ada batasan yang jelas bahwa tidak semua orang boleh menikmati keindahanku. Nanti, di suatu hari ‘kan kupersembahkan hal itu untuk suamiku. Bukan cuma itu, aku juga akan mengeksplorasi sisi-sisi cantik di dalam diriku. Kupikir, betapa menyenangkannya dipuji oleh suami dan bisa membuatnya makin cinta.  Toh hal itu kini menjadi berpahala, nggak dosa lagi. Dengan begitu semoga perasaan cintanya kepadaku akan terus merekah. Siapa sih wanita yang tak suka dipuji oleh suami? Semuanya pasti suka karena dipuji dan dibanggakan oleh orang tercinta akan memunculkan sensasi kebahagiaan tersendiri.


Sebenarnya aku wanita yang sederhana dan tidak suka meminta-minta. Begitupun menyusahkan orang lain, aku sangat tidak suka. Akan tetapi, jika diberi, itu lain lagi, anggap saja rezeki. Pemberian dari suami misalnya, anggap saja hadiah yang sebaiknya diterima dengan senang hati. Ngomong-ngomong soal hadiah kepada istri biasanya yang terpikir oleh suami adalah perhiasan. Siapa tahu suamiku orang berada dan dermawan, tiba-tiba memberi kejutan hadiah berupa perhiasan untukku. 


Dia membeli semua itu di Orori. Aku membayangkannya demikian karena orori itu seperti jaminan mutu. Meskipun berbelanja via online tapi pembeli tak perlu khawatir karena toko ini terpercaya. Webnya di sini www.orori.com. Di situ tersedia berbagai model, berbagai ukuran, bahkan menerima pembuatan perhiasan yang didesain sendiri oleh pembeli. Bahannya adalah emas atau berlian sedangkan bentuknya bisa berupa berupa cincin, liontin, gelang, anting, dan kalung. Benar-benar suatu pemberian yang besar, bukan karena nilainya tetapi karena suamiku yang memberinya maka pemberian tadi menjadi istimewa. Aku tak akan menyia-nyiakan kebaikan itu, diam-diam kupersiapkan hadiah yang tak kalah indah. Apa itu? Akan kupakai semua perhiasan itu di rumah. Jadi, di saat suami pulang dari kantor aku berhias secantik mungkin. Berdandan yang terbaik, memakai pakaian yang terbaik, memakai semua perhiasan pemberiannya tadi, dan yang terpenting adalah tersenyum dan menunjukkan wajah yang manis. Semua itu adalah bentuk terima kasihku atas apa yang telah diberikannya untukku, baik berupa materi atau berupa cinta kasihnya.


Inilah perhiasan-perhiasan itu:


 Cincin pernikahan Orori (untuk pernikahan kami nanti)

Sumber: https://www.orori.com/wedding/product/exclusive/od-wr2644a



Anting Orori
Sumber: https://www.orori.com/jewelry/product/gold_earring/IE-1004?ref=tm_cp-bs_4

Liontin Orori
Sumber: https://www.orori.com/jewelry/product/gold_pendant/IP-1005



Gelang Orori
Sumber: https://www.orori.com/jewelry/product/gold_bracelet/ib-1028




Bagus-bagus, bukan? Di Orori banyak perhiasan bagus semacam ini. Ini hanya beberapa contohnya. Kebetulan seleraku yang seperti ini. Lagipula, saling memberi hadiah itu bisa mempererat cinta lho.

Jika suami mampu, tak ada alasan untuk menghadiahkan sesuatu yang tidak indah. Sebab, pemberian yang indah adalah termasuk salah satu bentuk penghargaan dari suami terhadap istrinya sekaligus salah satu ungkapan perasaan cintanya. Suami tahu bahwa istrinya itu lebih berharga daripada perhiasan manapun juga. Bukankah wanita sholehah adalah perhiasan dunia? Konteksnya hadiah ya, bukan meminta-minta apalagi memaksa. Intinya, apapun pemberian dari suami sebaiknya kita syukuri dan akan kita balas dalam bentuk yang lebih baik.








17 Oktober 2015

Berkat Pulsa Becaknya Menjadi yang Terdepan



Baru-baru ini orang ramai membicarakan tentang Gojek dengan ojek pangkalan. Mereka membandingkan antara keduanya dan memberi respon yang bermacam-macam. Ada yang suka, ada yang benci, ada juga yang kasihan kepada salah satunya, dan macam-macam pokoknya. Itu hanya sekelumit contoh bahwa persaingan itu ada di mana-mana. Setiap orang dituntut untuk punya nilai lebih. Mereka harus kreatif dan inovatif agar bisa memenangkan persaingan. Di bidang apa pun itu, termasuk bidang transportasi. Tak terkecuali dengan persaingan sarana transportasi di daerahku.


Di sini (jalur tersebut) ada beberapa alat transportasi utama, sebut saja lyn, becak, ojek, dan taksi. Dengan banyaknya alat transportasi yang ada tentu persaingan tak dapat dihindari, baik persaingan dalam alat transportasi yang sama ataupun persaingan dengan alat transportasi yang berbeda. Sesekali keributan pasti terjadi. 


Mulanya lyn menjadi transportasi umum yang paling banyak digunakan. Seiring dengan semakin murahnya harga sepeda motor, pengendara motor pun bertambah. Akibatnya, lyn yang biasa mangkal di tempat itu semakin sepi penumpangnya. Karena penumpang sepi lyn malah tak kunjung jalan, berharap mendapat penumpang yang lebih banyak. Penumpang pun jadi malas dan memilih memakai alat transportasi lain. Dan makin sepi-lah lyn itu. Peluang ini ditangkap oleh ojek dan becak. Ketika lyn sekarat, pengemudi ojek dan becak malah panen. Jumlah ojek dan becak naik karenanya. Jumlah taksi juga naik, tetapi lebih karena bandara yang baru sudah dibangun dan lahan-lahan di sekitar jalan raya sudah beralih menjadi berbagai bangunan. Penumpang yang kaya atau terburu-buru biasanya memilih naik taksi, sedang yang biasa-biasa saja biasanya lebih suka naik ojek atau becak. 


Pak Sariono namanya, tukang becak kreatif itu. Dia sadar kalau bersaing dengan kendaraan lain dan bahkan becak lain itu tidak mudah. Harus menunggu penumpang dulu dan sekaligus menunggu antrian giliran becak siapa saat itu. Oleh karena itu dia mencari cara agar becaknya laris manis. Mau tahu apa saja yang dilakukannya? 


1.    Bayar seikhlasnya

Wow banget bukan? Becak ini nggak narif , alias bayarnya sesuka hati penumpang. Tapi sebagai penumpang ya sebaiknya tahu diri untuk membayar dengan harga yang pantas.


2.    Murah senyum, ramah, dan melayani dengan baik.

Biarpun pak becaknya nggak narif dia tetap ramah dan murah senyum lho, nggak suka ngedumel (mengeluh/protes/pura-pura saja nggak narif padahal nggak ikhlas).


3.    Sudah modern, pakai motor/mesin

Beberapa becak di sana memang sudah pakai motor, akan tetapi yang masih menggunakan cara tradisional (dikayuh biasa) juga masih ada.


4.    Desain becak yang atraktif

Lihat deh desain becaknya, atraktif banget ‘kan?



Becak motor yang kreatif
Gambar pribadi


5.    Menyebarkan kartu nama

Jangan salah, di dunia per-becak-an di daerah saya sepertinya hanya pak Sariono yang memasarkan jasa becaknya dengan kartu nama juga. Kartu nama itu digunakan untuk menawarkan jasa becak panggilan.


6.    Pulsa dan penguasaan teknologi

Nah sebagai becak panggilan apa lagi yang penting kalau bukan pulsa dan HP. Bahkan ini menjadi dua faktor yang terpenting sebagai pembeda dari tukang becak lainnya. Dengan kata lain, pak Sariono ini sudah melek teknologi, sudah bisa memakai handphone sekaligus sudah memilikinya juga. Tukang becak lain? Masih ada atau mungkin masih banyak yang tidak punya dan tidak bisa mengoperasikan HP.


Di saat tukang becak lain masih tidur-tiduran menunggu antrian, pak Sariono sudah melesat pesat dengan bermodalkan pulsa dan HP-nya. Laris manis becaknya, bahkan sudah banyak yang langganan untuk menggunakan jasanya secara rutin. Dia berhasil dengan strategi jemput bola dan berbagai kreativitas yang dilakukannya.


Dalam hal penggunaan pulsa, memilih pulsa murah tentu akan lebih mendukung aktivitasnya. Jika saja dia tahu kalau bisa mengisi pulsanya sendiri dengan pulsa elektrik, sekaligus bisa mengisinya kapan saja dan bisa mendapat harga beli yang lebih murah mungkin dia akan menjadi member dari suatu dealer/distributor pulsa. Terus, yang bagus di mana dong? Di Pojok Pulsa.


Pojok Pulsa adalah salah satu tempat pengisian pulsa elektrik Jakarta. Pojok Pulsa bekerja sama dengan Dealer Resmi Operator dan Server Lainnya di cluster Jabodetabek dalam proses pengisian pulsa elektrik One Chip All Operator. Pendaftarannya gratis dan depositnya pun bebas. Hanya dibutuhkan sebuah ponsel untuk bisa melakukan transaksi isi ulang pulsa elektrik murah semua operator, voucher PLN prabayar serta voucher Game Online. 


Untuk mendaftar kita tingga kirim sms dengan format sebagai berikut:

Format: REG*NAMA*NomorHP*KOTA

Contoh: REG*WAWAN CELL*081216060600*JAKARTA

Lalu kirim ke: 0812-1242-6711



Pulsa murah Jakarta? Ya Pojok Pulsa. Selain bisa digunakan sendiri, deposit pulsa-nya juga bisa dibisniskan/dibuat usaha kalau mau. Makin banyak deh pemasukannya. 


Tapi kan itu di Jakarta, sedangkan pak Sariono di Sidoarjo. Apa bisa? Bisa saja, kan dikirim via server pulsa. Jadi, meskipun tidak berada di daerah yang sama kita bisa menjadi membernya. Begitupun dengan pak Sariono. Tidak masalah walaupun dia tinggal di Sidoarjo, dia juga bisa menjadi member.



Pak Sariono ini sungguh mengagumkan, bukan? Di tangannya pulsa bisa mendukung becaknya untuk menjadi yang terdepan. Tentu saja dengan disertai dengan kreativitas dan berbagai faktor pendukung lain sebagaimana yang telah diuraikan di atas. Jadi, jangan pernah remehkan fungsi pulsamu! Di tangan orang yang tepat pulsa bisa menjadi sangat bermanfaat dan memberikan keuntungan yang berlipat.


Baca juga: 
Pak W, Tukang Sayur Keliling Bermindset Pengusaha Sukses.

14 Oktober 2015

Tak Kenal maka Tak Beli #SmescoNV



UKM Gallery SMESCO
Sumber: http://smescoindonesia.com/index.php/halaman/18/ukm-gallery


Kita sering mendengar istilah “Tak Kenal maka Tak Sayang”, akan tetapi di dunia perdagangan istilah yang lebih cocok adalah “Tak Kenal maka Tak Beli”. Bagaimana bisa beli kalau kenal saja tidak? 

Dalam rangka menghadapi era perdagangan bebas dan menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN local brand Indonesia dituntut untuk bisa bersaing dengan brand-brand dari luar. Jika tidak siap maka industri kita bisa gulung tikar, seperti gulung tikarnya 200 industri pada 2008 lalu. Apalagi dengan masih banyaknya konsumen yang membeli hanya karena gengsi, mereka memandang bahwa produk dari luar negeri itu lebih keren dan berkelas serta berkualitas lebih baik. Padahal, ada pula produk luar yang sebenarnya produk Indonesia, hanya labelnya saja yang seakan-akan dari luar. 

Sebenarnya, jika kita mau jujur brand local maupun brand luar ada yang baik dan ada pula yang buruk. Namun image yang tertanam di pikiran sebagian orang langsung mencap bahwa merek luar itu pasti lebih bagus, begitu pun dengan harga yang mahal pasti lebih bagus. Pikiran-pikiran semacam itulah yang perlu dilawan dengan suatu metode pemasaran yang tepat.

Untuk menjangkau pasar lokal sebenarnya peluang kita sangatlah besar. Ini bangsa kita dan akan dipasarkan kepada kita, maka seharusnya pengenalan kita terhadap bangsa sendiri lebih baik dibanding pengenalan orang-orang luar terhadap bangsa kita. Namun mengapa produk kita bisa kalah bersaing dengan mereka? Misalnya pada pasar teksil dan farmasi yang 80% didominasi oleh produk asing, juga pada bidang teknologi yang sekitar 92% produknya masih impor. 

Berbicara mengenai local brand saya teringat akan seorang rekan kerja. Dia berasal dari luar daerah. Batik dianggapnya kuno, bahkan ditertawakan olehnya. Hingga suatu hari sepulang berjalan-jalan di mall dia begitu terkagum-kagum akan batik. Dia baru tahu kalau batik itu ada banyak macamnya. Ini sedikit banyak bisa menjadi gambaran bahwa sebelum kita berpikir tentang pemasaran di tingkat internasional upayakan dulu agar produk kita (local brand) itu dikenal oleh bangsa sendiri. Desa/kotanya mengenalnya, provinsinya mengenalnya, pusat mengenalnya, lalu provinsi-provinsi yang lain mengenalnya, baru terakhir menyasar pada konsumen-konsumen luar negeri. Benar bukan kalau tak kenal maka tak akan beli? Kalau sudah kenal baru ada kemungkinan untuk membelinya.

Nah, untuk bisa bersaing dengan produk-produk dari luar ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1.    Kualitas dan harga produk
Sudah menjadi prinsip konsumen untuk mencari produk yang semurah-murahnya dengan kualitas sebaik-baiknya. Jadi, perhatikan kualitas dan harganya!

2.    Ketersediaan produk
Agar bisa bersaing, produk harus mudah dicari. Baik stoknya yang cukup maupun distribusinya yang mudah. Jika konsumen sudah suka tetapi produk susah dicari ya sama juga bohong.

3.    Daya saing produk
Produk yang dipasarkan harus berdaya saing unggul, yaitu bisa dari ciri khasnya, perpaduan antara modern dan tradisional, perpaduan antara satu daerah/negara dengan daerah/negara lain, kreativitas dan inovasi, dan sebagainya.

4.    Riset dan kontrol kualitas
Setelah keempat hal di atas terpenuhi maka produk-produk dari brand local sudah menjadi keren dan kita tinggal menyiapkan strategi pemasarannya agar mereka dikenal. Ingat, tak kenal maka tak beli! Pemasaran yang baik perlu dilakukan secara aktif dan kreatif. Kita tentukan konsumen yang target lalu menyesuaikan strategi pemasaran dengannya. Misalnya jika kita ingin membidik segmen remaja, maka pemasarannya harus disesuaikan dengan dunia remaja. Hal yang sama juga berlaku jika kita ingin membidik daerah lain/negara lain, kita harus tahu budaya dan selera mereka terlebih dahulu. Selain itu, jangan lupa untuk selalu memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen karena itu juga merupakan suatu nilai tambah bagi brand kita. Terakhir, koneksi/kerja sama dengan berbagai pihak serta adanya kebijakan dan dukungan dari pemerintah juga bisa membantu produk-produk brand local yang keren ini untuk bersaing di kancah lokal maupun internasional.

Dalam hal ini, SMESCO akan membantu para pemilik usaha kecil dan menengah di dalam pemasaran. SMESCO merupakan kepanjangan dari "Small and Medium Enterprises and Cooperatives", atau KUKM - Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Smesco Indonesia Company (SIC) berdiri pada Maret 2007 dengan tujuan: untuk mempromosikan produk-produk unggulan Indonesia kepada dunia Internasional. 

Brand local itu sebenarnya keren lho, bahkan lebih keren dari brand luar. Dengan memakai brand local kita membuktikan kecintaan dan rasa bangga kita akan produk dalam negeri yang berkualitas. Selain itu, makin keren lagi karena dengan kita membeli dan memakai brand local maka kita ikut peduli dengan kemajuan dan pembangunan di Indonesia. Sudah tahu belum kalau ada brand-brand local yang mendunia? Sebut saja Specs, Rick Hanes, Olympic furniture, Eiger, Achilles, Martha Tilaar, Raden Roro, dan masih banyak lagi. Nah, mari kita bantu brand-brand local yang lain agar bisa mengikuti jejak kesuksesan mereka dengan cara bangga memakai produk-produk dengan brand local. Kepedulian Anda sangat berarti bagi kemajuan industri di Indonesia.