30 Juni 2015

Mobil Impianku : Ramah Lingkungan dan Ramah di Kantong

Jalanan semakin sesak, setiap hari mobil berjalan dengan merambat. Tak hanya macet, polusi udara pun tak terelakkan. Aku ingin sekali peduli, setidaknya karena kurasakan ketidaknyamanan di saat aku bepergian. Ulah sopir-sopir dan kernet-kernet yang kasar, curang, dan melejitkan ongkos sembarangan semakin membuatku ingin memiliki mobil sendiri, mobil pribadi yang ramah lingkungan.


Kabin lapang dan elegan
Sumber: Web resmi Suzuki

Pertemuan ini diawali ketika aku mengikuti lomba menulis tentang “Karimun Wagon R” yang membuatku langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Pada saat itu mobil tersebut mempunyai 3 tipe: GA, GL, dan GX. Interiornya terdiri dari 4 kursi, sesuai untuk jumlah keluargaku yang kini hanya 4. Tetapi jangan khawatir, meski kursinya 4 mobil ini bisa digunakan untuk mengangkut lebih banyak orang / barang karena kursi bagian belakangnya bisa dilipat. Pada mobil ini jarak antar kursinya lapang sehingga membuat nyaman dan tidak membuat kaki sakit. Apalagi kalau bepergian jauh, sering sekali aku merasa tidak nyaman saat naik kendaraan umum atau kendaraan milik orang karena hal ini. Oleh karena itu, aku ingin memperhatikan juga masalah kenyamanan kaki. Tak hanya itu, mobil ini juga dilengkapi dengan bagasi yang lapang dan multi kompartemen yang bisa memuat berbagai jenis barang. Mau membawa bekal atau oleh-oleh yang banyak juga bisa.

Sebagai orang yang ekonomis pertimbangan harga sangat penting bagi kami. Tahun lalu (2014), dengan harga mobil di bawah 100 juta Karimun Wagon R sudah bisa dibawa pulang. Mobil murah dan hemat bahan bakar, sangat ekonomis bukan? Ada banyak lho barang yang ketika dibeli murah tetapi ketika dipakai mahal biaya perawatan/penggunaannya, tetapi Karimun Wagon R tidak demikian. Kemampuan ini membuatnya menjadi the best LCGC (Low Cost Green Car) versi majalah otomotif. Di dalam kota, mobil ini mencapai rekor efisiensi bahan bakar tertinggi yaitu sebesar 1: 16,5. Selain itu, ia memiliki kemampuan akselerasi yang lebih cepat dari mobil-mobil kompetitor di kelasnya, terbukti saat ngebut 0-60 kpj hanya dibutuhkan waktu 5,3 detik.

Tadinya kami berpikir bahwa semua mobil baru harganya jauh di atas 100 juta. Kalaupun membeli mobil paling-paling kami hanya bisa membawa pulang mobil bekas. Ternyata kami salah, dengan Karimun Wagon R kami bisa mendapatkan mobil baru dengan harga sekitar 100 juta. Itu membuat impian kami untuk memiliki mobil (baru) semakin dekat.


Karimun Wagon R warna lagoon turquoise
Sumber: web resmi Suzuki



Mobil ini memang S.U.P.E.R. (Spacious, Useful, Practical, and Reasonable). Bodinya macho dan kompak, mesinnya ringan dan bertenaga, plat bodi tebal, serta memiliki under seat tray, roof rail, kargo net, AC, dashboard  modern, power window, safety belt, child proofdoorlock, immobilizer, alarm, serta lampu yang besar di bagian depan (High Light Blue Eyes), fog lamp, dan audio yang berkualitas lebih tinggi daripada kompetitor di kelasnya cukup membuatku jatuh hati. Apalagi warna turquoise-nya itu lho sangat kusukai. Membeli mobil ini seperti bukan membeli mobil, tetapi membeli kualitas. Benar-benar mobil impianku.



16 Juni 2015

MENINGGAL GAGAH DALAM PELUKAN ISLAM


Review cerpen “Ketika Mas Gagah Pergi”

Cerpen “Ketika Mas Gagah Pergi” (KMGP) diangkat dari novellet berjudul yang sama. Novellet ini sangat legendaris, karena hingga saat ini sudah memasuki cetak ulang ke-29. Sebenarnya hal ini tidaklah mengherankan mengingat isinya yang sarat dengan muatan. Berkisah tentang perjalanan hidup seseorang yang bernama “Gagah” yang akhirnya menjadi sosok sangat religius dan berhasil mempengaruhi orang-orang di sekitarnya menjadi semakin islami. Jalan ceritanya terjalin dengan sangat apik sehingga banyak pembaca yang akhirnya tersentuh dan larut ke dalamnya. Sebagai sebuah karya yang laris manis di pasaran tentu saja cerita ini banyak menjadi rebutan PH, akan tetapi demi menjaga idealisme dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya penulis, Helvy Tiana Tosa, menolaknya dan memilih untuk menggalang dana secara patungan. Memang, terkadang ranah komersil bisa mengaburkan atau menghilangkan idealisme dengan alasan mengikuti pasar, namun penulis tidak mau itu terjadi. Banyak pihak menyambut positif kegiatan ini, termasuk ODOJ, ACT, FLP, dan Blogger Muslimah. Penggalangan dananya sendiri telah terkumpul sekitar 245 juta per 16 Juni 2015.

Aktor-aktor dari film KMGP dipilih melalui seleksi yang sangat ketat. Tidak tanggung-tanggung lebih dari 300 orang dari dalam dan luar negeri Indonesia mengikuti online casting melalui Youtube. Helvy telah berhasil memanjangkan arti dari sebuah karya. Mulai dari isinya yang sarat muatan, dakwah melalui bedah buku, tokoh utama film yang berkarakter dan diharapkan bisa menjadi role model bagi pemuda, filmnya yang diharapkan bisa lebih banyak menginspirasi, hingga sebagian keuntungan film yang rencananya akan disumbangkan bagi pendidikan anak anak dan kegiatan literasi di Indonesia Timur dan pendidikan anak-anak Palestina. Benar-benar suatu pemikiran yang brilian.

Nama Helvy Tiana Rosa sepertinya saat ini telah menjadi jaminan. Tak heran jika dia berhasil dinobatkan sebagai sastrawan dan salah satu dari 500 tokoh Islam berpengaruh di dunia versi Kerajaan Yordania.

Mas Gagah, sebagai tokoh utama dalam KMGP digambarkan sebagai sosok yang nyaris sempurna. Dia akhirnya meninggal dalam pelukan Islam, pelukan Islam bagi dirinya dan orang-orang tercinta di dalam karya seorang Helvy Tiana Rosa, dan pelukan Islam yang berusaha merengkuh hati para pembaca dan penikmat film-nya.